Jumat, 22 Oktober 2010

Catatan Perjalanan ke Enam Negara Bagian Amerika Serikat (1)

MENGHADIRI undangan resmi pemerintah Amerika Serikat (AS) dalam program International Visitor Leadership, merupakan sebuah pengalaman baru. Berikut catatan catatan perjalanan saya yang mengunjungi enam Negara bagian Amerika Serikat (AS).
PENGALAMAN ke AS sangat mendebarkan bagi saya. Betapa tidak, selain baru pertama keluar negeri, apalagi ke AS, juga hanya sorangan wae (pinjam istilah H Fithrah Malik) atawa sendiri saja. Sebab pemerintah AS hanya mengundang saya sendiri dari Indonesia untuk mengikuti program ini. Sehari sebelum terbang ke Singapura, saya diterima oleh Robyn Remeika, Asisten Atase Kebudayaan AS di Kedubes jalan Merdeka Selatan no 5. Selain Ms Robyn, saya juga diterima oleh staf lokal Kedubes yaitu Shita Nur Ika Dewi, Irmina Reniarti, dan Gini Adityawati. Saya memperoleh banyak petunjuk selama pertemuan predeparture briefing yang berlangsung sekitar tiga jam itu. Selain penjelasan program, saya juga menerima tiket internasional dan uang saku untuk mengatasi yang mungkin dibutuhkan selama penerbangan dari Indonesia ke AS. Rabu siang, 24 Juli 20007, saat keberangkatan, sekitar pk 12.00 saya meninggalkan hotel Sofyan Betawi tempat saya menginap dua hari untuk keperluan predeparture briefing di Kedubes AS di Jakarta. Seperti saat mengurus visa di Surabaya, biaya kali ini pun mulai dari transportasi, akomodasi dan segala biaya lain telah ditanggung oleh pemerintah AS. Saya menuju bandara lebih cepat karena diminta untuk lebih awal tiga jam sebelum terbang. Pesawat Singapore Airlines nomor penerbangan SQ 981 yang saya tumpangi akan boarding pukul 17.10 Wib. Kendati melewati jalan tol, saya tidak ingin ambil risiko telat sehingga saya memutuskan untuk ke bandara lebih awal. Sampai di terminal keberangkatan internsional, saya sempatkan diri makan siang di rumah makan siap saji Hoka Hoka Bento sekitar pukul 13.00 Wib sebelum saya check in pukul 14.00 Wib.
Setelah memperoleh boarding pass dan bagasi saya juga check in trough dengan tujuan akhir di Sanfransisco (SFO). Seperti biasa, saya paling suka mengambil kursi dekat jendela supaya bisa melihat pemandangan dengan bebas. Usai check in saya kemudian membayar fiskal Rp1 juta. Setiap penumpang yang akan keluar negeri harus membayar fiskal di bandara. Dengan menunjukan boarding pass, passport dan juga visa, saya bayar di loket fiskal yang dilayani oleh bank Mandiri di bandara Soekarno-Hatta. Setelah semua selesai, saya kemudian masuk dan melewati petugas yang stempel bukti pembayaran fiskal untuk kemudian melalui petugas imigrasi. Oleh petugas Imigrasi Indonesia, saya diperiksa seluruh kelengkapan administrasi dan persyaratan keluar negeri, termasuk mencocokkan dengan data base yang mereka punya. Cukup dengan meletakkan pada sensor seperti pembaca semacam barcode di swalayan, maka seluruh data keimigrasian saya muncul di layar monitor. Setelah semua tidak ada masalah, petugas kemudian memberikan stempel pengesahan sebagai tanda kita sudah boleh menuju ruang tunggu di keberangkatan. Sambil menunggu pesawat boarding, saya mengisi form yang diberikan petugas airline pada saat check in. Form tersebut harus diisi dan harus diserahkan kepada awak pesawat atau petugas imigrasi di pintu saat boarding atau naik pesawat. Form tersebut disobek jadi dua karena sisanya harus diserahkan kembali pada saat kita memasuki Indonesia. Hal ini penting untuk mengontrol keberadaan Anda baik saat meninggakan Indonesia maupun setelah kembali ke Indonesia. Semuanya akan dicatat dalam data base. Jika Anda tidak mengembalikan form kedatangan, maka dianggap belum kembali ke Indonesia. Bisa jadi karena kelalaian kecil ini, Anda akan kesulitan untuk keluar negeri lagi di masa mendatang. Ini prosedur standar yang harus diikuti. Tepat pukul 17.00 Wib saya boarding dan diperkenankan naik pesawat Singapore Airlines jenis Boeing 777-300 di pintu keberangkatan D1 di terminal 2. Pesawat bermesinjet ini, berpenumpang maksimum 300 orang. Di bandara kita harus memperhatikan semua petunjuk supaya tidak nyasar. Ada dua terminal di Bandara Soekarno-Hatta. Untuk terminal 1 biasanya untuk keberangkatan domestik sedangkan keluar negeri dari terminal 2. Masing-masing terminal ini dibagi lagi menjadi beberapa pintu yang diberi kode A, B, C, D dan masing-masing pintu ini juga masih ada A1 sampai tujuh dan seterusnya. Pesawat yang saya tumpangi melewati terminal 2 pintu D1. Setelah terbang satu jam 35 menit, saya tiba di Bandara Changi, Singapura pukul 20.00 waktu Singapura atau sama dengan Wita. Di Singapura saya harus mencari hotel Ambassador sebagai tempat menginap semalam sebelum terbang ke Narita Jepang dan San Franisco. Pengalaman mencari hotel yang jumlahnya tidak hanya satu di bandara ini, cukup melelahkan.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar